In Allah We Trust

In Allah We Trust
A New Hope

Friday, March 14, 2014

Jika Tuhan tahu sejumlah orang akan menentang-Nya, mengapa Dia tetap menyayangi mereka?


Tuhan akan tetap setia dalam bersikap adil dan berbelas kasih, meskipun sejumlah manusia menyalahgunakannya atau pun menentang-Nya.
Malah Tuhan mengetahui bahawa sejumlah orang akan menyalahgunakan kehendak bebas mereka, namun demikian Tuhan akan tetap setia terhadap rencana-Nya untuk memberikan rahmat kasih karunia dan pemulihan terhadap dosa-dosa.


Jadi harus dibezakan di sini: mengetahui tidak sama dengan menyebabkan. Tuhan sudah tahu bahawa sejumlah orang akan tidak bekerjasama dengan rahmat-Nya, namun bukan Dia yang menyebabkan mereka memutuskan demikian.

Dengan kata lain, dalam setiap tindakan penyelamatan terdapat dua hal, iaitu: rahmat Tuhan dan kerjasama daripada pihak manusia. Demikian pula dalam setiap perbuatan dosa terdapat dua hal: bantuan Tuhan bagi kita agar kita tidak melakukan dosa, dan juga, kekerasan hati kita menolak bantuan Tuhan itu. Dengan demikian, Tuhan tidak bertanggungjawab atas dosa-dosa yang kita perbuat, meskipun Dia telah mengetahuinya.
4. Tuhan memperlakukan manusia dengan hormat, dengan memberikan tanggungjawab moral kepadanya. Tuhan tidak memperlakukan manusia seperti robot, yang dipaksa-Nya harus tunduk kepada semua kehendak-Nya.
Tuhan memperlakukan manusia dengan hormat — Dia menghormati martabat manusia — dengan memberikan manusia tanggungjawab moral.
Sebagai akibatnya, Tuhan juga memberikan akibat kepada kita jika kita gagal melaksanakan tanggungjawab itu. Tuhan tetap memperlakukan manusia dengan layak, bahkan meskipun Dia telah mengetahui bahawa mereka akan menyalahgunakan kehendak bebas yang Tuhan berikan kepada mereka.

Maka hidup ini memang menyerupai arena pertandingan, di mana kita manusia secara nyata diuji. Tuhan memberikan ujian yang nyata ini, sebab adalah baik bagi kita untuk turut mengusahakan keselamatan itu. Rasul Paulus berkata, “tetaplah kerjakan keselamatan mu dengan takut dan gentar… “ (Flp 2:12).

Maka Tuhan menghendaki agar kita setia dan bekerjasama dengan rahmat- Nya untuk mengerjakan keselamatan kita, agar lulus dalam ujian hidup dan memperoleh mahkota kehidupan (lih. 1 Kor 9:25; Yak 1:12; Why 2:10). Namun jika hidup ini merupakan ujian yang sungguh, bukan hanya rekaan, maka harus diterima bahawa sejumlah orang akan bekerjasama dengan Tuhan dan memenangkannya, namun sejumlah yang lain tidak.

Tuhan yang Maha Tahu, mengetahui semuanya itu, namun ini tidak menjadikan ujian itu tidak ada ertinya. Tujuan daripada ujian dalam hidup ini adalah untuk mewujudkan kemungkinan kerjasama kita yang sejati dengan Tuhan, untuk mencapai kehidupan kekal di Syurga.

5. Ada elemen misteri dalam rencana Tuhan sehingga kita manusia tak mampu menyelami sepenuhnya pemikiran Tuhan.

Namun pada akhirnya, memang harus diakui bahawa ada elemen misteri dalam rencana Tuhan sehingga kita manusia tidak dapat sepenuhnya memahami- Nya. Nabi Yesaya berkata, “Sebab rancangan- Ku bukanlah rancangan mu, dan jalan mu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalan mu dan rancangan- Ku dari rancangan mu” (Yes 55:8-9).

Maka mungkin saja kita sekarang belum sepenuhnya memahami mengapa Tuhan menciptakan dunia dengan segala isinya, termasuk mereka yang akan menolak Dia.

Baru pada saat kelak kita memandang Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya di surga, kita akan memperoleh pengetahuan yang sempurna akan Dia (lih. 1 Yoh 3:2) dan segala penggenapan rencana-Nya.

Dalam keterbatasan kita kita tidak bisa menilai dan menghakimi Tuhan, tentang keputusan Tuhan menciptakan umat manusia seperti sekarang ini; sebab apa yang kita ketahui tentang Tuhan sangatlah terbatas, sedangkan pengetahuan Tuhan itu sungguh tak terbatas. Tuhan mengetahui segala sesuatu dengan sempurna, termasuk alasan mengapa Dia menciptakan dunia sebagaimana adanya sekarang. -- Katolisitas

No comments:

Post a Comment